Dengan serangan yang tak henti-hentinya menerpanya, Alice berusaha keras untuk mengalihkan serangan-serangan tersebut menggunakan cermin darahnya sambil mencari perlindungan ketika dia bisa.
Namun, Penuai itu serupa dengan Dewa Kehampaan, dia mampu membuka retakan untuk menghujani serangan tak peduli dari sudut mana pun.
Sebuah binatang yang melihat segalanya dan berusaha untuk membunuhnya.
'Mengapa kamu harus mengambil seluruh jiwa mereka!!!' Alice berteriak dalam pikirannya sambil menggunakan Fluks Void - Pisah untuk menetralkan salah satu sinar yang hampir mengenainya.
'Maaf! Aku lapar!' Alyss balik berteriak karena dia tidak bisa melakukan apa pun dalam situasi ini. Ini sepenuhnya tergantung pada Alice untuk bertahan hidup karena Jurang telah disegel berkat si penuai.
'Kalau kamu lapar makanlah sate pedas! Kenapa sih kamu harus bikin dia marah seperti ini!?' Alice mengeluh saat dia menarik napas dalam dan mengaktifkan pelepasan Darah Keturunan parsialnya.
