Pedang tersebut dikirimkan ke kamarnya bersama dengan sebuah catatan yang dilekatkan pada sarungnya.
Catatan itu sederhana yang hanya menyebutkan nama pedang tersebut, bahan yang digunakan serta nama pandai besi, Oscar.
'Nama pedangnya tetap sama, Pedang Api Darah. Tapi dia telah menyesuaikannya agar lebih dapat menampung api dari Mantra-ku.' Alice berpikir dalam hati saat Oscar memperingatkannya mengenai kekuatan api miliknya.
Karena dia tidak tahu kemampuan penuh atau seberapa kuatnya itu bisa menjadi, dia harus berhati-hati dengan seberapa banyak kekuatan yang dia salurkan melalui senjata atau nyala ungu bisa mengalahkan materialnya dan menyebabkannya hancur.
Dengan ini dalam pikiran, Alice tidak bisa tidak bertanya-tanya dari apa senjata utamanya, Obsidian Retort, dibuat. Senjata itu mampu mengambil bentuk apa pun yang dia inginkan, menguras darahnya untuk memperkuat mata pisau dan mampu menahan panas serta kekuatan api miliknya tanpa masalah.