Chapter 145 - BAB 144

"Baiklah!"

Kedua bocah cilik itu berjalan kembali menyusuri jalur yang baru saja mereka tempuh.

Namun, langit terlalu gelap dan gunung dipenuhi banyak tanaman hingga mereka tidak dapat menemukan jalan turun dari gunung!

Ini adalah area terbatas dimana turis tidak diizinkan masuk. Gunung itu juga mencakup area yang luas. Selain itu, ini adalah suaka burung liar

Kedua bocah cilik itu sama sekali tidak dapat menemukan jalan keluar.

Tiba-tiba, seekor burung besar mengibaskan sayapnya dan terbang dengan suara kikikan yang keras. Suaranya sangat menusuk telinga dan menakutkan!

Suaranya sangat mirip seperti Penyihir Gunung Black Mountain muncul tiba-tiba dalam kegelapan.

"Argh!"

"Aiden, hantu!" Arthur begitu ketakutan hingga langsung menangis. Dia berteriak sambil menyembunyikan kepalanya di lengan Aiden.

Aiden juga ketakutan.

Namun karena Aiden adalah kakak laki-laki, ia harus lebih berani.

"Jangan takut, Arthur. Aku akan melindungimu."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS