"Apa kau benar-benar berpikir ada yang ingin bekerja untukmu karena hormat? Orang seperti dirimu, siapa pun yang menemanimu karena kamu memberi mereka sesuatu sebagai imbalan," Luo Huian membalas sambil melemparkan mahkota kepalanya ke lantai. "Akhirnya, aku merasa terganggu hanya dengan melihat bayanganku sendiri."
Kata-katanya hanya membawa kemarahan pada Wei Yan yang terkejut dan melompat dari kursi. Dia menunjuk Luo Huian dengan jari kurusnya sebelum berkata, "Beraninya kamu! Aku? Mer terhebat? Aku dihormati oleh semua wanita cantik dan pria tampan di kota ini."
"Mer, pria dan wanita berlomba-lomba untuk menemaniku."
"Aku sangat cerdas, berbakat dan cantik. Apakah kau pikir sembarang orang bisa dengan mudah menangkap kalian para penyusup—GAHHH!!" Dia tengah berbicara penuh semangat ketika Wei Yan berteriak kesakitan saat Luo Huian melepas sepatu hak tingginya dan melemparkannya dengan sangat akurat dan sekuat tenaga yang dia bisa kumpulkan.
