Dengan kakinya yang meliuk ke samping, Luo Huian berjalan menuju lemari pakaian. Dia mengangkat tangannya dan menarik pintu lemari yang terbuat dari kayu, namun begitu dia membukanya—
"Apa-apaan ini?" Dia mengutuk sambil melihat kumpulan pakaian yang tergantung di depannya. Jika itu bisa disebut pakaian pada awalnya.
Salah satunya adalah gaun pelayan dengan bagian depan yang begitu kecil sehingga setengah dari dadanya akan tumpah, roknya sama kecilnya. Satu lagi adalah pakaian dalam yang begitu seksi hingga bisa membuat para abadi malu dan yang terakhir bahkan bukanlah gaun.
Itu adalah tali yang diikat dan dipilin sedemikian rupa sehingga akan melilit diri pemakainya di semua tempat yang salah. Luo Huian dengan segera menutup pintunya dengan sebuah benturan keras.
"Saya lebih baik mati daripada mengenakan itu," Luo Huian mengumpat dengan sepasang awan merah muda di pipinya. Dia merasa malu dan marah dengan perlakuan mer tua ini kepadanya.
