Chapter 177 - Oh malunya

"Saya bisa mengatakan hal yang sama," meskipun Kang Jing pandai dalam pemrograman, itu saja yang dia bisa. Dia tidak pernah mengerti sastra dan tentu saja, memahami matematika dan ilmu pengetahuan itu seperti memintanya melakukan headstand sambil makan.

Dia bisa melakukannya namun dengan air mata mengalir di pipi dan matanya.

Namun, untuk kejutan mereka, Luo Huian tidak membantah mer melainkan dia mengangguk bersamanya seakan ia mengerti situasi tragisnya.

"Saya mengerti, Tuan Yin," ujar Luo Huian dengan ekspresi simpatik. "Sebagai orang tua, kami hanya menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kami. Siapa yang bisa menerima kegagalan seperti itu? Anda benar-benar benar tentang ini."

Saat ia selesai berbicara, baik Kang Jing maupun Bai Shiliu menoleh ke arah Luo Huian.

Apa yang sedang dia bicarakan? Apa yang dia katakan? Bukankah dia bersimpati kepada Ren Lin lebih awal? Mengapa sekarang tiba-tiba dia setuju dengan ucapan ayahnya?

Apakah itu uang atau sesuatu yang lain?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS