"Di sinilah saya terakhir kali melihat Ayah," Pan Delan menunjuk pada bangunan yang chic dan tampak mewah. Lalu dia menambahkan dengan bangga, "Bangunan ini milik Ayahku!"
Luo Huian melihat ke bangunan yang hampir menyentuh langit dan terdiam. Ayah gadis ini sangat kaya tapi sepertinya dia tidak menghargainya!
"Mengerti," Luo Huian tidak mengatakan apa-apa, malah dia berbalik ke gadis kecil itu dan bertanya, "Kamu punya kertas?" Karena dia telah sampai pada titik awal, dia tidak perlu khawatir tentang apapun. Meski kekuatannya tersegel, dia masih lebih baik dari kebanyakan manusia.
Pan Delan tidak tahu mengapa Luo Huian meminta kertas darinya tapi dia tetap mencari satu. Dia menoleh ke wanita yang berjalan masuk ke dalam gedung dan berkata kepadanya, "Nyonya, apakah Anda punya selembar kertas ekstra? Saya sangat membutuhkannya."
Suaranya terdengar manis saat dia memohon kepada wanita itu. Luo Huian juga menyadari bahwa gadis kecil ini tahu cara memaksimalkan pesonanya. Wanita yang berjalan ke dalam gedung itu langsung berhenti. Dia melihat ke gadis kecil yang meminta selembar kertas dan langsung tersenyum. Wanita itu mengenali Pan Delan.
"Tentu saja, putri kecil kenapa tidak," wanita itu menjawab. Dia adalah karyawan dari perusahaan yang dimiliki oleh ayah Pan Delan. Dia akan memberikan seluruh koper jika Pan Delan memintanya. Apa itu selembar kertas?
Wanita itu segera mengeluarkan selembar kertas dari kopernya dan memberikannya kepada Pan Delan yang menerimanya dan berterima kasih kepada wanita itu, "Terima kasih banyak, tante!"
Kemudian dia melompat ke tempat Luo Huian bersembunyi. Karena Luo Huian tidak mengenakan pakaian layak dan memiliki darah yang menempel pada kainnya, dia tidak mendekat ke gedung itu.
Luo Huian telah belajar dari pengalamannya setelah hampir dipenjara dan bersembunyi di sebuah gang.
"Ini dia," Pan Delan menyodorkan kertas kepada Luo Huian. Kemudian dia bertanya, "Tapi apa yang akan kamu lakukan dengan kertas itu." Mereka di sini untuk mencari Ayahnya, apa yang dilakukan Luo Huian dengan memintanya membawa selembar kertas?
Luo Huian tidak menjawab Pan Delan. Dia berjongkok lalu mulai melipat kertas itu. Dalam beberapa detik, dia telah membuat burung yang sangat mirip dengan aslinya.
Mata Pan Delan melebar. Dia terkejut melihat kertas berubah menjadi burung, tapi itu tidak cukup untuk membuatnya lupa alasan mengapa dia berada di sini bersama Luo Huian. Dia berkata, "Apa yang kamu lakukan? Saya minta kamu membantu saya mencari ayah saya. Apakah kamu mencoba menipu saya, kakak? Saya bilang saya sangat pintar loh!"
"Itulah yang sedang saya lakukan," Luo Huian menggelengkan mata. Dia mengangkat burung yang telah dia buat dari kertas dan berkata kepada Pan Delan, "Sekarang dengarkan saya, nak, kamu perlu mencucuk jarimu dan meneteskan setetes darahmu ke burung ini. Jika kamu ingin menemukan ayahmu, cepat."
Ketika Pan Delan mendengar bahwa dia perlu mencucuk jarinya dengan jarum lalu meneteskan setetes darah pada burung kertas——-Dia sangat takut. Namun, ketika dia memikirkan ayahnya, dia tidak berani ragu.
Adapun mengapa dia tidak meragukan Luo Huian. Itu karena, dengan munculnya para pemburu, berbagai kekuatan telah terungkap. Oleh karena itu Pan Delan tidak banyak berpikir dan segera mengambil hiasan rambut di kepalanya.
"Ayah... saya akan menemukan Anda," gumam Pan Delan. Dia sangat ketakutan tapi demi ayahnya, dia bersedia menahan sakit itu!
"Anak yang baik!" Hati Xiao Bai meleleh saat dia melihat Pan Delan bertindak dengan berani demi ayahnya.
Bahkan Xiao Hei terharu.
Di sisi lain, Luo Huian hanya menggelengkan mata. Dia tampaknya tidak terharu dengan tindakan bakti Pan Delan, malah dia menganggap itu bodoh. Ayahnya meninggalkan dia dengan egois, namun dia berkeliling kota seperti orang bodoh mencari ayahnya.
"Aduh!" Pan Delan meringis saat dia menusuk kulitnya, kulit putih halusnya berubah menjadi merah brutal saat setetes darah muncul dari titik di mana Pan Delan telah menusuk kulitnya. Dia membiarkan tetesan darah itu jatuh ke burung kertas.
Selama dua detik tidak ada yang terjadi, dan Pan Delan berpikir bahwa dia telah tertipu. Namun kemudian ——
Burung kertas itu mengibaskan sayapnya lalu meregangkan sayap sebelum terbang dari telapak tangan Luo Huian!
"Dia terbang!" Pan Delan berseru. Dia tidak pernah menyangka bahwa burung kertas itu akan terbang!
Di sisi lain, Luo Huian tidak terkejut dia dengan tenang melihat burung kertas itu lalu berpaling untuk melihat Pan Delan sebelum memerintahkan, "Cari ayah anak nakal ini!"
Burung kertas telah hidup setelah mengambil darah Pan Delan. Jadi mudah bagi itu untuk menemukan ayahnya.
Setelah mendengar perintah Luo Huian burung kertas itu menoleh ke Pan Delan lalu berputar pada sayapnya sebelum terbang pergi. Kecepatannya sangat cepat sehingga Pan Delan terkejut.
"Dia terbang begitu cepat, bagaimana kita bisa mengejarnya!" Pan Delan berseru. Bahkan taksi pun tidak akan bisa mengejar burung itu yang terbang begitu cepat!
Di sisi lain, Luo Huian tidak memiliki masalah seperti itu. Dia berdiri kemudian mengangkat Pan Delan di lengannya. Pan Delan tidak tahu apa yang sedang terjadi tapi itu sampai dia mendengar suara dentuman keras dan udara di telinganya mulai bergerak.
Seolah-olah dia sedang menaiki kereta yang sangat cepat!
Pan Delan melihat sekitarnya yang kini menjadi kabur dan melihat Luo Huian. Dia tidak bisa tidak bertanya, "Kakak, apakah kamu pemburu?"
Tapi jika Luo Huian adalah pemburu, dia tidak akan miskin!
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*