Chapter 4 - Hantu!

Luo Huian tidak bisa percaya bahwa dirinya yang merupakan Pangeran Immortal Elemen Sejati sekarang terdegradasi menjadi Pangeran Immortal Surgawi yang remeh. Penurunan pangkatnya begitu besar sehingga dia ingin meneteskan air mata darah.

Meskipun dia adalah putri dari dua abadi berpangkat tinggi yang masing-masing berada di Yang Mulia Immortal dari Alam Perbatasan Keempat dan Alam Perbatasan Kelima, bukan berarti dia tidak harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba menumbuhkan energi spiritual dan mengalirkan Qi Dalamnya.

Sama seperti setiap anak lain dari Pangeran Immortal Surgawi, dia harus bekerja lebih keras dari sebelumnya. Luo Huian masih ingat rasa sakit dan penderitaan yang harus dia lalui ketika dia berlatih berjam-jam dan berhari-hari, ada kalanya dia terkunci di dalam gua seklusi tertutup ketika dia baru berusia delapan tahun!

Namun, Luo Huian dengan diam-diam menahan semua rasa sakit dan penderitaan itu karena dia ingin naik pangkat secepat mungkin. Berkat kehendak dan dedikasi yang kuat, dia dapat meningkatkan Qi Dalamnya menjadi Pangeran Immortal Elemen Sejati.

Tapi sekarang——

Luo Huian gemetar karena marah saat dia memegang kepalanya dan berteriak kesakitan, "Sekarang saya hanya Pangeran Immortal Surgawi! Bertahun-tahun kerja keras, Ramuan, Pil dan segala sesuatunya... semua itu telah menjadi sia-sia!" Dia tidak akan pernah memaafkan nenek tua yang menyebabkan dia berada dalam kondisi ini.

Jika nenek tua itu ada di depannya, dia pasti akan mencabut sisa rambut dari kepala nenek yang botak itu!

'Sialan. Sialan semua,' umpat Luo Huian saat dia menundukkan kepala dan melihat ke tangan-tangannya yang perlahan-lahan pulih. Tangan-tangannya yang tadinya terlipat dan patah sekarang tampak sudah pulih dengan baik, setidaknya sekarang dia bisa menggerakkan jarinya.

Sebelumnya, jari-jarinya patah dan tulangnya retak-retak namun sekarang akhirnya tampak seperti jari manusia yang normal.

"Tragedi apa yang menimpa wanita ini sehingga tubuhnya berada dalam kondisi ini?" gumam Luo Huian. Namun, dia tidak peduli dengan hal itu untuk waktu yang lama, karena dia diberikan tubuh ini kemungkinan besar pendahulunya sudah meninggal. Sebagai imbalan atas tubuh ini, dia pasti telah diberikan reinkarnasi yang indah dan dikirim ke kehidupan lain.

Luo Huian melepaskan perban yang melilit tubuhnya lalu berjalan mengelilingi ruang perawatan. Dia menarik ini dan itu sambil mencoba memahami bagaimana mesin-mesin yang berbunyi di samping tempat tidur bekerja.

'Apakah benda aneh ini?' Luo Huian tahu bahwa itu adalah mesin karena pengetahuan dalam kepalanya memberi tahu dia sejauh itu. Tapi selain itu, dia tidak tahu apa yang dilakukan oleh benda ini atau bagaimana cara kerjanya. Dia menekan jari-jarinya di bawah dagu dan melihat ke kiri lalu ke kanan.

Tapi tidak ada yang terlintas di pikirannya.

"Apa pun deh," Luo Huian mendesah. Karena dia tidak tahu cara kerja benda ini, tidak ada gunanya dia membuang usaha lagi. Bukan seolah-olah dengan memaksakan pikirannya akan ada sesuatu yang bisa dipahami. Pendahulu tubuh ini tidak tahu bagaimana benda ini bekerja dan dia yang tinggal di dunia abadi tentunya tidak tahu tentang bongkahan logam yang berbunyi itu.

Lalu Luo Huian berbalik untuk melihat ke arah pintu yang agak jauh dari tempat tidur lalu berjalan ke sana. Dia mengalami sedikit kesulitan membuka pintu karena meskipun tubuhnya tahu cara membukanya, Luo Huian sedikit kesulitan memahami mekanismenya.

Lebih merepotkan lagi ketika dia membuka pintu.

Begitu dia melangkah ke dalam, Luo Huian tahu bahwa itu adalah ruangan mandi di mana orang melegakan diri dengan membersihkan tubuh mereka. Namun semuanya terlalu aneh baginya.

Sebagai seorang Abadi, konsep tentang buang air sangat berbeda dengan manusia. Dia hanya perlu mengalirkan Qi-nya dan membersihkan limbah di dalam tubuhnya, jika tidak dia bisa selalu meminta Pil Pembersih Sumsum Tulang dari Ayahnya dan membersihkan kotorannya.

Ketika ingatan tubuh ini memberitahu dia bagaimana manusia membersihkan kotoran di dalam tubuh mereka, Luo Huian merasa jijik.

"Kehidupan apa yang menunggu saya, ah," Luo Huian berkomentar dengan raut muka jijik. Dari Pangeran Immortal yang sangat dihormati jadi begini —— dia mungkin juga sudah meminta eksistensinya untuk terdistorsi dan dimusnahkan.

saat dia berbicara, dia melihat pantulan yang menyilaukan dari samping. Luo Huian berbalik untuk melihat ke cermin di sampingnya dan menghela nafas lega saat dia melihat wanita di cermin.

Rambut merah muda, mata ungu yang berkilau seperti permata dan wajah cantik layaknya malaikat.

Dia terlihat persis seperti dirinya yang Abadi di alam Damai.

"Yah setidaknya nenek tua itu melakukan sesuatu yang baik," komentar Luo Huian saat dia melihat pantulan dan menyentuh wajahnya sebelum menghela nafas. Dia sungguh cantik dan imut, bagaimana mungkin ada yang berpikir untuk menghukumnya?

Neneknya pastilah terlahir dengan hati batu.

'Seorang kecantikan seperti saya layak untuk dipuja bukan dihukum! Nenek saya harus bersyukur karena saya tidak memintanya untuk membayar pajak kecantikan ketika dia melihat wajah saya,' keluh Luo Huian.

"Argh! Di mana pasiennya?" Tepat ketika Luo Huian tengah menikmati kecantikannya, dia mendengar seseorang berteriak dari ruangan tempat dia sebelumnya.

"Pasien? Apakah dia berbicara tentang saya?" gumam Luo Huian sambil berputar di kakinya lalu berjalan keluar dari ruang mandi. Ketika dia melangkah keluar, dia melihat seorang pria langsing, dia mengenakan seragam perawat biru muda. Namun, energi di dalam orang ini berbeda dari pria.

Bukannya energi Yang yang menonjol memenuhi tubuhnya, tetapi ada keseimbangan Yin dan Yang.

Sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh Luo Huian. Bagaimana mungkin seorang pria bahkan memiliki atribut wanita? Seolah orang di depannya ini bisa melahirkan. Tapi itu mustahil.

Orang yang sedang mencari-cari di ruang perawatan itu merasa ada pandangan dan berpaling tajam untuk melihat orangnya.

Dan saat dia menatap pandangan Luo Huian, dia langsung menutup pipinya dan berteriak, "AH HANTU!!"