Dia menggelengkan kepalanya dan hendak memberitahu dia bahwa dirinya sedang mengucapkan omong kosong saat dia merasakan tangan-tangan di sekitar pundaknya. Sentuhannya singkat. Dia tidak berusaha merasakan kulitnya atau memaksanya. Begitu lembut sehingga setiap saat dia ingin, dia bisa bergerak menjauh, dia bisa memintanya bergerak, dan dia akan melakukannya tanpa pertanyaan. Itu terlihat jelas di matanya saat dia tersenyum kepadanya seolah sedang memberikan semangat.
Dia menutup matanya dan menoleh ke samping tetapi daripada mendorongnya, dia malah bersandar pada sentuhannya.
"Kamu adalah orang asing bagiku." dia membeku. Tentu saja, dia memang begitu. Dia tidak ingat masa kecil mereka. Dia tidak ingat betapa dia membencinya. Dia telah memanfaatkan fakta itu. Dia tidak lebih baik dari Harold, sebuah suara mengatakannya tapi dia mengusir pikiran itu. Dia tidak akan pernah menyakitinya. Jadi, dia bukan Harold.