"Mengapa kau menghalangiku, Nyonya Bintang Tengah Malam. Setelah menikah ke keluarga yang begitu mulia, seharusnya kau mengundang pangeran mahkota dan putri mahkota untuk makan malam pribadi agar memperbaiki hubungan antara dua keluarga. Atau kau bisa mengatur pesta teh untuk para wanita bangsawan. Lebih baik lagi, kau bisa mengorganisir acara amal tetapi yang kau lakukan hanyalah menghibur stafmu, bermain dengan pembantumu dan sekarang.. Kau telah mengatur pesta untuk para tentara dan kau memuliakan tugas-tugas mereka seolah-olah mereka telah mencapai prestasi besar padahal yang mereka lakukan hanya bekerja untuk uang." dia berkata dengan napas terengah-engah, dada membusung penuh amarah.
"Saya pergi dan memilihkan anggur untukmu dan percayalah itu adalah satu-satunya hal bagus di pesta itu." dia mengumumkan dengan berani sambil menatap mata setiap tentara. Dia tidak mengerti mengapa dia bahkan berbohong dan bersikap seolah-olah dia adalah salah satu dari mereka.
