```
Pembantu-pembantu itu terkejut dengan mata mereka yang lebih lebar dari piring. Mereka hanya mendengar tentang adegan itu di bar lokal atau melihatnya di drama-drama lokal dekat plaza. Cherie bahkan sempat berpikir bahwa nyonyanya melakukannya dengan sengaja tapi dia segera mengenyahkan pikiran itu.
Even terlalu polos untuk seperti itu. Tapi terlihat sangat dramatis. Daisy menatap tajam pembantu-pembantu yang melihat ke arah tuan mereka dengan pandangan tidak senonoh. Dia memberi isyarat kepada mereka untuk pergi dengan diam-diam. Pembantu-pembantu itu membuat suara "oh" saat mereka mundur perlahan-lahan.
"A.. Aku begitu.. Tolong maafkan aku." Evan panik saat dia mencoba menyatukan potongan baju yang sobek di tangannya kembali ke baju Evan. Namun itu mustahil.
"Tidak apa-apa. Sudah baik-baik saja." dia memegang tangannya sebelum dia mencakar kulitnya sendiri dengan keras dalam upaya melakukan hal yang mustahil.
