Setelah Komodo Skala Lumina selesai mencerna "triplet" dan beristirahat, ia segera menyadari tingkat kultivasinya telah meningkat.
Matanya yang berkilau hitam segera melirik ke pintu kamar Amalia yang tertutup rapat, dan ia bergegas merayap dari sofa, menyeret ekornya, lalu berlari ke dapur.
Tidak ada asap di dapur, kompor telah dimatikan, dan aroma ikan panggang telah lama menghilang.
Amalia tidak meninggalkan daging Piranha Guntur Merah di dalamnya; dan ia tidak akan bisa memakannya mentah bahkan jika ia ingin.
Komodo Skala Lumina miringkan kepalanya sebentar, dan kemudian menyeret ekornya ke pintu kamar Amalia.
Kemudian duduk, dan bersiap untuk jongkok di sana sampai Amalia keluar.
Perutnya bergemuruh berkali-kali, dan Komodo Skala Lumina tidak bisa menghitung lagi hanya dengan menggunakan jarinya.
Awalnya duduk, tetapi kini ia berbaring rata di tanah, dengan anggota tubuhnya sesekali berkedut dari waktu ke waktu.