Adrian Rodriguez terkekeh pelan, "Dia tidak hanya pandai dalam kultivasi dan mengolah artefak, tapi juga masih menduduki peringkat pertama di kelasnya. Kalau dia hanya fokus pada pengolahan artefak, menurutmu hasilnya akan bagaimana?"
"Aku dengar sebelum dia menjadi siswa di Universitas Jalan Surgawi, dia bahkan bukan Pengrajin. Hanya dalam beberapa bulan, dia mengalahkan Rasler Yoder. Jika kultivasinya maju ke level yang lebih tinggi..."
"Masih akan ada tempat untukmu?" Kata-kata Adrian Rodriguez penuh dengan kebencian.
"Kamu sengaja memprovokasi aku! Kamu hanya ingin mempergunakan aku untuk menghilangkan Amalia, kan?"
Pemikiran Yesemia Yoder sangat tajam, dia dapat melihat niat asli Adrian Rodriguez seketika.
Sikap tenangnya kini terasa terganggu dengan keirritasian.
"Aku tidak keberatan, toh aku tidak yang terburu-buru," Adrian Rodriguez mengangkat alis, senyum sombongnya semakin lebar saat dia memandangnya.