Rincian situasi tersebut tidak terduga baginya.
Amalia menyembunyikan diri di suatu bagian genangan air, tubuhnya tertutup oleh rumput tinggi, dan keberadaannya dengan hati-hati menyatu dengan sekitarnya.
Mata zamrudnya menatap dua monster laut yang sedang terlibat dalam pertarungan lain.
Setiap guncangan menyebabkan riak di permukaan air, dan dia dengan sabar mengintai seperti predator yang menunggu momen yang tepat.
Pria dengan tahi lalat hitam itu berpikir bahwa dua bawahannya yang ditugaskan oleh bosnya adalah orang yang tangguh dan pasti akan menemukan lokasi pria berbaju hitam tersebut.
Namun, dia tidak menyadari bahwa Amalia juga adalah seorang ahli pengintaian yang hebat.
Setiap anomali kecil pada riak genangan air, dia bisa langsung merasakannya.
Bahkan, ketika salah satu individu muncul di dekat lokasinya, dia sudah mendeteksinya.
Dia hanya tidak tahu bahwa orang itu mendekatinya, mengira dia, seperti dirinya, adalah pemburu yang sabar.
