[ Bagaimana hasil ujian di Kolej Penyulingan Artefak? ]
Amalia mengerutkan alis saat membaca pesan-pesan tersebut.
Dia benar-benar memiliki energi untuk peduli tentang nilai-nilanya.
Lalu dia menjawab, "Peringkat pertama untuk nilai keseluruhan."
[ Tidak buruk. ]
Amalia tidak menanggapi lebih lanjut.
Di zona bencana kota ceri manis, Kenny Lin berdiri di bawah kanopi raksasa sebuah pohon.
Pohon itu begitu tebal sehingga dibutuhkan setidaknya lima orang dewasa untuk memeluknya.
Pakaian putihnya terkena noda darah.
Setelah beberapa waktu, sebagian telah mengeras menjadi warna hitam.
Noda darah itu bukan miliknya tapi milik binatang-binatang liar bermutasi yang telah dia bunuh.
Pandangan matanya yang dalam seolah memiliki pusaran hitam, dan warna pupil matanya tampak lebih dalam dari biasanya.
Menatap ke dalam zona bencana, dia seolah-olah kehilangan dalam pemikiran.
Perlahan-lahan, senyum samar terbentuk di sudut mulutnya.