Komunikator berdering dengan sebuah notifikasi.
"Dengan kemampuanmu, pekerjaan itu seharusnya sudah selesai sekarang. Kapan kamu akan kembali? Segera kembali jika tidak ada yang menghalangi!"
Amalia tinggal di kediaman orang tuanya, dan pada malam pertama, dia merasa kewalahan dengan kehangatan mereka. Meskipun dia sudah mempersiapkan diri, kerinduan mereka terhadap anak perempuannya benar-benar melebihi ekspektasinya.
Jika bukan karena penolakkannya yang tegas kemudian, ayah Amalia akan bersikeras memberinya pijatan. Itu tidak cocok dengan citra seseorang yang sukses yang pernah memiliki miliaran.
"Baiklah, berhentilah mengganggu anakmu," Ibu Amalia menepuk punggung Ayah Amalia.
Suaranya terdengar keras, tetapi itu sebenarnya karena Ayah Amalia memiliki kulit tebal.
Ayah Amalia langsung berhenti dan dengan patuh duduk di samping.
