Chapter 162 - Penceritaan

Malam itu kamar Yu Dong dipenuhi dengan tawa dan cekikikan yang manja. Yu Dong menggelitik perut Little Bun yang kecil, yang terakhir tertawa gembira setiap kali ibunya menggosok hidungnya di perutnya.

Yu Mai, si Paman Kecil yang bijaksana, tidak mengganggu kakaknya ketika dia sedang berbagi waktu dengan anaknya. Dia hanya berbaring di sisinya di tempat tidur dan menonton kakaknya bermain dengan keponakannya.

Senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya. Sepanjang waktu dia bekerja di restoran, dia tidak pernah berpikir akan ada hari ketika dia akan berbaring di samping kakaknya dan menonton pemandangan yang menyenangkan seperti ini.

Bahkan mimpinya penuh dengan kegelapan tapi sekarang, mimpinya penuh dengan cahaya. Dia memiliki tiga saudara ipar yang akan memeluknya saat dia takut.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag