"Rena. Jangan seperti ini. Kita ini lebih dari hanya—"
Sebelum Sidney bisa menyelesaikan kalimatnya, matanya melebar, dan kata-katanya terhenti, membuatnya membeku di tempat. Serena mengerutkan kening, bingung dengan keheningan tiba-tiba Sidney, tapi kemudian sesuatu—tidak, seseorang—bergerak di belakangnya.
Sebuah tangan melingkar di pinggangnya, menariknya ke belakang menghadap dada yang kokoh, dan Serena menjadi kaku, berkedip saat dia memalingkan kepalanya. Aiden berdiri di sana, penuh dengan percaya diri... dan basah. Kemejanya terbuka lebar, setiap kancing terlepas, memperlihatkan kulitnya yang lembap dan beberapa bekas cakaran lama. Rambutnya masih basah, menempel di dahinya seolah-olah dia baru saja keluar dari shower. Tunggu sebentar, pikirnya, berkedip tak percaya. Aku baru saja mandi... Bagaimana dia bisa—