"Tapi dia sangat dikenal, dan tidak ada catatan tentang dia menjadi seorang pengedar senjata," sahut Jun Li.
"Hanya karena tidak ada catatan tidak berarti itu tidak benar. Entah lakukan riset yang lebih baik atau pastikan kita memiliki beberapa pintu keluar setelah kita sampai di koordinat yang dia berikan," kataku saat Malam merangkak naik ke tempat tidur dan berbaring di dadaku. Dia tampaknya menyukai bulu sebanyak yang aku suka. "Aku akan tidur sebentar. Bangunkan aku dalam beberapa jam atau tepat sebelum kita tiba di sana."
"Bai Mei Xing?" kata Jun Li dengan ragu, dan aku langsung membuka mata.
"Ya?"
"Jika kita harus menembak untuk keluar, apa yang akan kita lakukan?"
"Maksud kamu apa?" tanyaku, tidak mengerti apa kekhawatirannya. Jika harus memilih antara menembakkan senjata ilegal atau mati, aku tahu pilihan mana yang tegas kukerjakan.
