```
Sungguh, aku harap aku tahu sedang menuju ke mana. Aku sudah mulai lelah menapak melalui semak belukar yang lebat di tengah hutan tanpa akhir, berharap bisa bertemu dengan seekor ular. Kini aku sudah mendapatkan satu dari setiap spesies yang diinginkan klien, namun itu berarti masih ada enam yang hilang.
Yang paling membuatku kesal adalah pikiran bahwa aku terus-menerus diawasi. Dengan keberuntunganku, pasti itu adalah salah satu simpanse bodoh itu yang mengira aku akan menjadi santapan yang lezat. Namun, itu belum cukup mengancam untuk membuatku ingin memakai baju zirahku.
Setelah berada di dalam kapal selama ini, tidak ada yang lebih aku nikmati selain menghirup udara segar dan merasakan semilir angin di wajahku.
"Ada ide bagaimana aku bisa menemukan enam benda bodoh ini lagi?" tanya ku pada Jun Li sambil menunduk melewati ranting yang menjuntai. Aku semakin merasa puas dengan tinggi badanku yang pendek di setiap detiknya. Ini jelas memudahkan segalanya di hutan.
