"Itulah dia," konfirmasi helmku. Aku harus memberinya sebuah nama. Dia tampak memiliki kepribadian yang ceria dan menyebutnya hanya sebagai helmku terasa agak... aneh.
"Sialan," gumamku pelan, bersiap untuk keluar dari pesawat itu lagi agar dapat mengambil drive itu dari slot dan memasukkannya ke pusat kontrol pesawat tempur.
"Atau aku bisa memberitahumu cara terbang dengan kapal ini tanpa bantuan Jun Li," lanjut helm dengan licik.
"Bagaimana?" tanyaku skeptis. Maksudku, aku tidak akan merasa heran jika helmku mencoba untuk mengungguli Jun Li dan tidak peduli jika itu akan membuatku dalam masalah atau tidak.
"Seluruh kapal ini adalah desain dan teknologi Saalistaja. Aku tidak tahu bagaimana mereka melakukannya, tapi mereka berhasil. Dan jika itu adalah desain Saalistaja, maka aku bisa memberitahumu cara terbang dengannya," kata helmku dengan percaya diri. "Bagaimanapun juga, aku juga adalah teknologi Saalistaja."