Axel ingin melihat ekspresinya saat ia pertama kali menyentuhnya di tempat yang sangat ia inginkan itu.
Ia bisa melihat Kevin hendak mengeluh, jadi ia dengan cepat mengoleskan banyak salep ke lubang anusnya dan menusukkan jarinya yang pertama.
Cukup aneh, ia tidak merasakan terlalu banyak perlawanan dan selain sedikit meringis dari Kevin, sepertinya ia cukup baik-baik saja menerimanya.
Memulai gerakan memompa jarinya keluar masuk di lubang anus Kevin dan kemudian Kevin meraih bahunya dengan kedua tangan sambil menggigit bibir bawahnya yang merupakan hal terseksi yang pernah ia lihat Kevin lakukan.
Axel merasa kesabarannya tidak akan bertahan lama, ia pun menusukkan jarinya yang kedua yang membuat Kevin mengumpat dan ia merasakan pegangan di bahunya makin kuat, kemudian dengan cemas ia bertanya: "Sayang, apa kamu baik-baik saja?"
Kevin tidak yakin bagaimana menjawab pertanyaan itu.