Erik berdiri dan dengan senyum cerah ia berkata kepadanya : "Aku tidak sabar ingin bertemu denganmu."
Ia mengulurkan tangannya kepadanya dan berkata : "Ayo sayangku, aku akan membuatkanmu sarapan yang enak."
Erik terlalu bersemangat untuk menunggu di dalam, sudah lama sekali sejak mereka menghabiskan hari hanya berdua saja.
Umumnya, keduanya terus berlatih di hari libur mereka, namun sekarang Alan sendiri yang telah melarangnya berlatih dan menetapkan bahwa mereka hanya akan beristirahat hari ini, ia tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersamanya.
Alan mengambil tangannya dan menyelipkan jari-jarinya dengan miliknya, membiarkan dirinya dipandu ke dapur.
Sesampainya di dapur, ia memeluknya dan mengakui kepadanya : "Jika kamu tidak ada di sini, aku akan mencarimu dan akan membawamu ke sini dengan paksa jika itu perlu."