Liam berkata padanya saat ia terus menciumnya : "Sayangku ... Aku sangat takut saat aku merasakan sakitmu ... Aku kira aku akan kehilanganmu."
Ian yang telah melingkarkan kakinya di pinggang Liam dan menikmati perasaan dua ereksi mereka yang bergesekan hanya bisa berkata padanya: "Maaf, aku tidak tahu apa yang akan terjadi, aku tidak ingin membuatmu cemas tetapi ini lebih baik, sekarang aku bebas ... bebas untuk mencintaimu dan tetap di sisimu selamanya."
Liam berhenti mengelus mereka dan dia mengambil pergelangan tangan Ian yang ia letakkan di atas kepalanya dan berkata kepadanya: "Aku menginginkanmu sayangku."
Ian tertawa kecil dan berkata kepadanya: "Lalu apa yang kamu tunggu ... sebuah undangan?"
Ian tidak mengerti mengapa Liam ragu-ragu, biasanya jari-jarinya sudah akan berada di dalam anusnya untuk mempersiapkannya untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, jadi apa yang dia tunggu?
