Kepanikan saya semakin menjadi ketika saya melihat ke bahu kanan saya dan melihat seekor ular hitam melata di bahu saya dan turun ke lengan saya.
Ular itu melilit seluruh lengan kanan saya, dari bahu hingga buku jari. Kepalanya naik dari tempatnya beristirahat di punggung tangan saya untuk berbalik dan menatap saya. Lidahnya menyembul keluar di antara bibirnya saat mencium bau udara.
"Saya tidak berhalusinasi ini…kan?" Saya bertanya, mata saya tak pernah lepas dari mata hijau cerahnya. Ia tampak sangat cerdas, dan itu hanya membuat saya semakin ketakutan.
"Maksudmu ular besar yang meliputi punggung mu lalu melingkar di lenganmu?" tanya Si Dong, dan saya bisa melihat senyum di wajahnya sedikit memudar. "Tidak, kita semua melihat itu."
