Saya menemukan lubang tepat pada waktunya dan membukanya.
Setiap otot, setiap sel di tubuh saya, menjerit dalam protes, namun, saya harus terus bergerak.
Menyelinap ke dalam bunker medis, saya menggunakan sisa kekuatan untuk menutup pintu dan menguncinya dari belakang.
Saya tidak repot-repot melihat sekeliling ruangan. Tidak ada gunanya memikirkan langkah selanjutnya. Saya telah mendorong tubuh saya terlalu jauh, dan secara resmi tubuh saya telah menyerah.
Saya mencoba melangkah ke depan, tetapi kaki saya gemetar dan terkulai, membuat saya terjatuh ke lantai yang dingin sekali.
"Semuanya baik-baik saja, Kucing. Kamu berhasil. Para zombie sedang mencari-mencari di bunker utama, mencarimu, tetapi mereka tampaknya tidak merusak apapun. Langkah cerdasmu dengan bir," bisik Cheng Bo Jing saat jari-jarinya yang serasa hantu menyentuh rambut saya.
Saya tidak repot-repot bergerak atau bahkan mengakui pernyataannya.
