Chapter 75 - Lama sekali kamu

Matahari pagi bersinar melalui jendela SUV, membangunkan saya. Saya ingin mengatakan saya tidur seperti kayu mati, tapi bahkan posisi tidur yang aneh dimana saya mendapati diri saya di rumah sakit pun tidak mempersiapkan saya untuk tidur di lantai mobil.

Namun, pengemis tidak bisa memilih-milih.

Saya menahan napas dan mendengarkan, berharap dapat mengetahui apa yang terjadi di luar kendaraan.

Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah mengangkat kepala saya hanya untuk membuat orang-orang di sekitar sadar akan lubang persembunyian saya.

Saya tidak bisa mendengar apa-apa, tapi saya masih akan mengambil langkah perlahan.

Belum lagi, saya rasa punggung saya tidak akan memungkinkan untuk bergerak lebih cepat dari kecepatan kura-kura.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS