Suara seseorang yang berteriak memanggil namaku membangunkanku dari tidur yang linglung. Aku tidak bisa yakin apa yang sebenarnya kudengar, suara-suara itu datang terus-menerus akhir-akhir ini.
Kebanyakan dari mereka berteriak tentang suatu hal.
Terutama saat aku menolak untuk membagi makanan dan airku.
Lucu sekali. Aku selalu bangga pada diriku karena aku seorang dokter dan selalu menerapkan konsep tidak menyakiti.
Namun setelah beberapa bulan di tempat ini, semua sikap pretensius itu lenyap seketika.
Orang-orang di sini suka memperlakukanku sebagai tas tinju mereka, menyerangku secara fisik jika mereka bisa dan verbal jika tidak bisa.
Namun saat aku memiliki sesuatu yang mereka inginkan... nah, maka aku menjadi sahabat terbaik mereka.
Aku terkekeh pelan, tidak mengusahakan membuka mataku.
Aku mendengar namaku dipanggil lagi dan menunggu siapa pun yang memanggilku untuk mulai mengutukku karena tidak memberi apa yang mereka minta.