Memang, orang-orang seperti Brianna pasti punya darah di tangan mereka!
Tapi membuat mereka saling melawan tidak akan mudah.
"Jangan khawatir, aku akan mengatur semuanya. Kamu hanya perlu menonton pertunjukan dan bekerja sama denganku saat diperlukan," kata Erik dengan senyum ringan, mengangkat wajah Ella dengan lembut. "Terharu? Kenapa tidak membalasnya dengan dirimu sendiri?"
Ella tak bisa menahan tawa, mendekat untuk menciumnya. Itu adalah pertama kalinya dia yang memulai.
Napas Erik memburu, dan dia memperdalam ciuman, memegang wajahnya dengan penuh kelembutan. Saat gairah mereka tumbuh, ketukan di pintu mengganggu mereka.
Ella cepat-cepat mendorong Erik menjauh. Pintu terbuka, dan wajah pengganggu itu memucat melihat mereka begitu dekat.
"Maaf... Pak Nelson, saya tidak bermaksud... Saya... saya akan pergi sekarang!"
Itu adalah Sekretaris Lee, wajahnya putih ketakutan, tahu dia telah mengganggu sesuatu yang penting.
Ella berdiri terburu-buru, "Saya… saya harus kembali."
