"Wakil Kepala, jika Anda berperan sebagai aktor, saya pikir Anda akan menjadi pengusaha licik yang sempurna," kata Richard dengan tawa ringan, matanya penuh dengan penghinaan.
Pria paruh baya itu, yang bertindak seperti anjing peliharaan, mengangguk dengan bersemangat. "Anda terlalu baik, pak, hanya bercanda saja!"
Erik dengan lembut mengantar Ella menuju sofa dan memintanya duduk, menyingkirkan beberapa helai rambut dari lehernya. "Saya dengar dari pengawal bahwa Chloe mengalami masalah, dan Anda hampir terbawa masalah itu. Mengapa Anda begitu ceroboh, Nyonya Nelson? Apakah saya harus selalu berada di sisi Anda setiap hari untuk menjaga Anda aman?"
Matanya penuh dengan kelembutan, sebuah kontras yang tajam dibandingkan dengan sikap dingin yang baru saja dia tunjukkan sebelumnya.
Jari-jarinya yang hangat dan ramping lembut menghapus keringat di dahi Ella.
Pria paruh baya itu yang bingung, segera berteriak, "Naikkan suhu AC!"
