Chapter 219 - Penebusan Masa Kecil yang Tragis

Mata Ella terpenuh dengan rasa takjub—rumah pohon ini sungguh memukau!

Di depan rumah pohon, terhampar sebuah halaman besar tempat banyak pengunjung menonton matahari terbenam atau menikmati makan malam di luar. Tawa dan kegembiraan antar pasangan mengisi lahan yang dulu sepi dengan kehangatan dan kehidupan.

Ada sekitar dua puluh rumah pohon, masing-masing dibangun di samping pohon-pohon. Pohon-pohon besar itu sebagian membentuk struktur rumah-rumah, desainnya mengikuti bentuk alami pohon-pohon. Meskipun sedikit tidak biasa, pemandangannya menakjubkan dan unik.

Di balkon rumah pohon di depan, dua anak kecil duduk dengan kaki mereka bergelantungan. "Ayah, lihat matahari terbenam! Itu sangat indah!"

"Iya, Ayah, matahari terbenam itu seperti kuning telur. Tapi kita tidak bisa makan matahari, kan?" salah satu anak kecil itu bertanya dengan rasa ingin tahu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag