Sebelum Lu Yizhou dapat menentukan apakah itu benar-benar manusia atau hanya pantulan cahaya, keributan di dekatnya menarik perhatiannya. Kartu kedua meluncur masuk melalui gerbang dan berhenti beberapa jarak dari kereta yang dia tumpangi. Wanita pertama keluar dengan wajah masam, menghembuskan nafas dengan kesal. Rambut hitam legamnya yang lembut terjatuh di atas bahunya. Kalau bukan karena ekspresi pahit di wajahnya, dia akan tampak sebagai kecantikan yang anggun. Sayangnya, kesan tentang wanita yang halus dan penuh grasi segera hancur begitu dia membuka mulutnya.
"Sialan, ini menyebalkan! Mengapa sih aku harus satu kereta dengan orang aneh itu? Berani mengabaikanku... dia pikir dia siapa? Aku akan tunjukkan padanya siapa aku saat kita keluar dari tempat ini! Kenapa mereka mengirim kereta sejelek ini? Bukankah latar quest mengatakan bahwa ini adalah keluarga terkaya di kota ini?!" Kemudian dia melangkah ke kusir dan mulai menyampaikan keluhannya dengan gaya yang berlebihan.
