Lu Yizhou terengah-engah, setiap sel dalam darahnya sudah melampaui titik didih. Dengan Moshe memberinya provokasi sedemikian rupa, bagaimana mungkin ia bisa menahan diri? Ia melepaskan diri sedikit agar ia bisa mengangkat kaki Moshe ke pundaknya, berniat untuk melicinkannya dengan lidah dan melonggarkan otot-otot ketat itu dengan lidahnya. Tapi ketika ia melihat ke bawah, ia melihat lubang Moshe yang mengatup berkilauan dengan cairan bening, sedikit bengkak di tepinya...
Kesadaran menerjang Lu Yizhou seperti halilintar dan ia menarik napas dingin. "Kamu—"
