Mendengar kalimat itu terucap kembali kepadanya, Lu Yizhou tampak sangat terhibur, jika kedalaman lengkungan di sudut bibir serta sinar matanya bisa dijadikan tanda. Dia terkekeh pelan dan simpul di perut Terra melonggar mendengar suara itu. Dia bahkan tidak menyadari betapa gugupnya dia, sangat marah karena salah paham Lu Yizhou terhadap perasaan sendiri.
"Benar." Lu Yizhou berkata dan sengaja menegakkan kepalanya ke belakang, memperlihatkan leher jenjangnya seperti mangsa yang rela. "Lakukan apa saja yang kamu mau."
