Liam mondar-mandir di kamarnya dengan tangan di rahang bawah dan jantungnya berdebar keluar dari dadanya. Dia hampir ketahuan tadi malam jika dia tidak bertindak cepat.
Pengawalnya, Nathaniel telah datang memanggilnya atas permintaan Raja. Dia menyadari bahwa dia bersikap keras kepadanya tadi malam dan itu sangat menyakitkan hatinya.
Hampir seketika, ketukan di pintu membuatnya terkejut. Dia berputar dan bertemu dengan Nathaniel, yang menundukkan kepalanya ke tanah.
"Saya diperintahkan untuk memberi tahu Anda bahwa sarapan telah disajikan, tuan," kata Nathaniel memberitahunya dan beranjak pergi saat Liam menahannya.
"Nat!" gumam Liam dan melangkah pelan ke arahnya.
"Saya benar-benar minta maaf atas reaksi saya tadi malam. Itu tidak disengaja," katanya, dengan wajah yang penuh dengan kejujuran.
Nat mengangguk. Dia masih terkejut dan terkejut bahwa pangeran yang hampir tidak pernah meninggikan suaranya kepadanya melakukannya dengan mudah kemarin.
