***DI MANOR***
Ruang itu dipanaskan. Faye mengenakan lengan baju dan celana kulit ketat. Dia berjingkrak di sekitar Xander yang sedang melihat keluar jendela. Dia sabar menunggunya dari mandi hingga berpakaian. Dia melingkarkan lengannya di sekitar Xander.
"Jangan terlalu memaksa," dia meringis. "Antar aku ke Catherine. Itu kesepakatannya, Faye."
"Ayo sekarang. Kita berangkat," dia mengusapkan telapak tangannya ke bahu Xander.
Dia mundur perlahan. Xander bisa berangkat kapan saja.
Dia pergi memberi sentuhan terakhir pada wajahnya di meja rias. Xander berputar dan melangkah keluar pintu.
"Aku akan keluar sebentar lagi," katanya tepat sebelum dia melangkah keluar.
Dia meninggalkan pintu terbuka.
"Mending kamu biarkan semua orang masuk," dia mencibir sambil mengaplikasikan eyeliner.
Salah satu pembantu lewat di depan pintunya.
"Masuk sini kamu," Faye memanggilnya.