Pada malam-malam biasa, saat ia bersama gadis-gadis, ia bukan tipe orang yang akan berlama-lama berdampingan dengan mereka. Catherine adalah pengecualian, ia tetap bersamanya. Tubuh mereka yang hangat saling bersentuhan tak langsung setiap kali ia menggerakkan anggota tubuhnya atau berbalik ke sisi mana pun dari tempat tidur.
Hidungnya membuat suara dengkuran yang sunyi. Ia yakin dia sedang tidur dan ingin menjauh. Inilah saatnya untuk pergi, pikirnya. Dia memegang lengan yang melingkupinya. Bagian bawah tubuhnya mulai terasa tidak nyaman. Meskipun menyenangkan untuk daerah sekitar selangkangannya.
Ia menarik salah satu tangannya dari Catherine dan menyembunyikan bagian bawah tubuhnya. Waktu yang lama sudah terlalu lewat. Dia tidak punya pilihan selain menyerah dan meruntuhkan tembok kesadaran dirinya tentang selibat. Dia menyodorkan pantatnya ke arahnya. Itu hanyalah tindakan sensual yang ringan.
***
