Dunia Ophelia sepenuhnya terhenti. Dia menundukkan kepalanya dalam kekalahannya, menerima nasibnya. Dia tahu ini pasti akan terjadi. Dia selalu bertanya-tanya kapan dia akan mengatakannya. Semua kepatuhan yang diberikannya tidak berarti apa-apa baginya. Keutamaan seorang istri yang dia pelajari sejak lahir terbuang sia-sia.
Ophelia tidak menyalahkannya. Mungkin juga dia membeli babi untuk disembelih. Melihatnya di atas panggung di rumah lelang, setiap orang akan merasa jijik untuk menjadikannya seorang istri.
Ophelia sudah barang cacat. Dia akan membawa malu bagi Killorn dan reputasinya. Dia tidak berguna untuk apa-apa, hanya kekeraskepalaannya.