```
Killorn mengira daun kering telah menyentuh pipinya. Itulah betapa lemahnya dia. Ophelia tampak sekecil kelinci di matanya. Bagaimana mungkin mangsa bisa melukai pemangsa? Bukan dengan tangannya, tapi dengan tatapannya.
Mata Ophelia yang berkaca-kaca penuh dengan kebencian. Dia menggigit bibir bawahnya, ekspresi hina tergambar di wajah polosnya. Dia gemetar lebih dari dahan tipis yang tertimbun salju musim dingin. Tatapannya goyah tanpa keteguhan hati, tapi kebencian terhadapnya begitu jelas.
Ophelia sangat membenci dia.
"Lakukan lagi."
Killorn menundukkan wajahnya agar lebih mudah untuk dipukul. Apa lagi yang bisa dia lakukan? Istri kecilnya ini, dia pikir dia hanya tahu cara menangis dan memeluknya erat-erat. Dia terkejut bahwa cakar kelinci bisa digunakan untuk melukai orang lain. Mulutnya bergetar, kebencian terlihat jelas.