[Peringatan: Teks berikut mengandung konten dewasa.]
- - - - -
Ophelia terbakar sampai ke dadanya. Ia bahkan tidak bisa menatapnya.
Rasa malu menyelimutinya, bahkan ketika ada ketukan di pintu. Ia menempelkan pandangannya ke lantai dengan harapan dapat menyembunyikan telinganya yang memerah. Dia menyambut Cora dengan senyum tipis ketika beberapa pembantu membawa masuk bak mandi kayu dan ember berisi air panas ke dalam ruangan.
Ophelia dapat merasakan tatapan penasaran mereka, dan ia tetap menunduk, di tengah tawa merdu Killorn. Musik di telinganya. Perutnya bergetar saat pintu tertutup. Ia memejamkan mata ketika pakaian Killorn jatuh ke lantai.
"Jangan biarkan aku harus datang dan melepas pakainmu seperti seorang anak kecil, Ophelia."