Ketika Killorn kembali dari patroli malamnya, ia menemukan istrinya yang mengerang-gerang. Ia terbelit dalam selimut tebal, anggota tubuhnya berjuang untuk hidup. Ia bergegas maju, tetapi istri itu terjaga dan berteriak. Ia meraihnya ke dalam pelukannya, mencium kepala istrinya dengan bibirnya.
"Tidak!" Ophelia merintih ketakutan, meronta dari pelukannya.
Killorn mempererat genggamannya. Ia memeluknya seolah hidupnya bergantung padanya. Ia hanya bisa melindunginya dari mimpi buruk yang mengancam akan mengoyak akal sehatnya. Ia berteriak dan menangis di dada Killorn, terisak dan memegang ketat di dadanya.