sudut pandang Jules
Sebelum saya bisa merespons Blaze, kami terganggu oleh suara yang memanggil namaku.
Saya berbalik dan mata saya bertemu dengan Josh. Rasa pahit langsung tersebar di lidah saya dan saya mengeluarkan desahan rendah, menonton saat dia dengan hati-hati mendekat kami. Dia berpakaian celana pendek selutut dan tank top yang mewakili tim yang dimainkannya hari ini. Dia berhenti beberapa meter jauhnya, terlihat tak nyaman di wajahnya dan butuh beberapa saat bagi saya untuk menyadari bahwa itu karena keberadaan Blaze.
"Bisa kita bicara?" Dia bertanya setelah membersihkan tenggorokannya. Bibirnya mengerucut dalam garis cemas saat matanya melirik ke arah Blaze sebelum kembali menatap saya. Pada titik ini, melihat orang-orang menunjukkan ketakutan dan ketidaknyamanan sebanyak ini di hadapannya seolah dia bakal menyerang mereka atau semacamnya mulai membuat saya merasa kesal.