Sudut pandang Jules
"Oh." bisikku, sama sekali tidak yakin harus berkata apa selanjutnya. Aku masih memproses segala hal yang baru saja dikatakannya, kemungkinan dari apa yang baru saja dijelaskannya bahkan tidak pernah terlintas di benakku sampai sekarang.
Aku menghela nafas perlahan saat pelan-pelan menyambungkan titik-titiknya.
"Jadi, saat aku bilang aku ingin jadi polisi, dalam situasi ini, apa yang seharusnya dilakukan polisi?"
Sudut bibirnya bergerak tipis saat ia berbicara. "Dalam kasus ini, jika kamu ingin menjadi polisi, aku dengan senang hati akan berperan sebagai penjahat. Untuk itu, kita akan membutuhkan borgol, untuk sang penjahat."
Aku merasakan mataku membulat karena kaget. "Jadi aku- aku harus memborgolmu?" perasaan jijik muncul hanya dengan memikirkannya dan sesuatu berkelebat di mata Blaze saat ia mencondongkan tubuh sampai hidungnya menyentuh hidungku.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu melakukan itu?" tanyanya dan aku membeku.