sudut pandang Jules
Tidak butuh waktu lama bagi mobil untuk berhenti di depan yang tampak seperti sebuah kafe.
"Kita akan berdiskusi di kafe?" Kim bertanya setelah sejenak, tepat saat mesin mobil dimatikan.
"Jules perlu makan, jadi di situlah kita akan berbicara." Blaze menjawab tanpa buang waktu dan aku merasa jantungku berdebar sedikit.
Kim mengepulkan bibirnya dan tetap diam sementara Blaze membuka pintu dan keluar, lalu dia mengulurkan tangannya kepadaku, yang kupenerima dengan pipi sedikit merona karena dua pengamat dari depan mobil.
Kim juga keluar dari mobil, bersama Roy yang berjingkrak-jingkrak kaki.
"Tunggu di mobil." Blaze berkata ke Roy tapi dia menghela nafas dan menggelengkan kepala dengan tegas.
"Tapi aku juga lapar! Aku juga mau makan." Dia hampir merengek merespons dan aku menonton saat Blaze mengerutkan kening kepadanya, tapi Roy tampak tidak terganggu sedikit pun. Malah, dia tersenyum lebar sampai Blaze dengan enggan setuju dia ikut bersama kami.