Saat kata-kata Dominique meresap ke dalam pikirannya, ekspresi Athena berubah. Tanpa peringatan, ia melepaskan tangan Dominique dari wajahnya, jantungnya berdegup kencang di dalam dadanya. Alih-alih merespon, ia berbalik dan melarikan diri, langkah kakinya yang menjauh bergema melalui jalan bebatuan taman.
Kebingungan, sakit hati, dan ketidakpercayaan berkecamuk dalam benaknya saat ia keluar dari vila, napasnya tercekat di tenggorokan. Ia tidak tahu kemana ia akan pergi—yang ia tahu hanya bahwa ia harus pergi, menjauhkan diri dari Dominique.
Dominique tetap berdiri di tempatnya sambil menonton punggung Athena yang menjauh.
"Apa yang telah kulakukan? Aku malah membuatnya kabur," gumamnya, sambil menggaruk-garuk kepalanya dari belakang. "Aku begitu bodoh. Dimana pengakuannya salah?"
Ia tidak bermaksud membuat Athena kabur. Reaksi Athena tidak terduga. Ia tidak pernah membayangkan bahwa Athena akan tiba-tiba lari setelah mendengar pengakuannya.
