Chapter 19 - Memori

"Sab... Jangan lepaskan pandanganmu dari cermin. Aku ingin kau menyaksikan setiap hal yang akan kulakukan padamu." Ucapan Dominique memiliki kekuatan memikat, membangkitkan hasrat membakar di dalam diri Sabrina yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Semburat merah muda mewarnai pipi menawan Sabrina ketika ia menatap cermin, merasa rentan dengan ketelanjangan terbukanya di depan Dominique. Ia merasa posisinya memalukan.

"Tenang, Sayang... Aku di sini," ia menenangkan, bibirnya menghadiahi ciuman dari nape hingga pundaknya. Tatapan menusuk Dominique tetap mengunci pandangan mereka, menyaksikan pantulan dirinya di cermin.

'Tubuhnya sangat sensitif... namun merespons setiap sentuhanku.' Ia tersenyum nakal.

Sabrina berdiri tak bergeming, napasnya memburu dengan sensasi menyenangkan yang dibawa oleh ciuman lembutnya. 'Aku gugup, tapi aku percaya Dom. Dan ini terasa sangat nikmat.'

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS