"Pak? Apakah Anda di sana? Nyonya Smith sedang menunggu Anda di sini. Bisa kita buka pintunya?"
Setelah mendengar sekretarisnya melalui interkom, Athena melompat dari pangkuannya dan memperbaiki pakaiannya.
Dominique merintih dalam hati, merasa tidak puas. Dia belum mencapai puncaknya. Mereka tidak punya pilihan selain berhenti.
"Berikan saya satu menit," Dominique menjawab sekretarisnya.
Kemudian dia berpaling ke Athena, memberi isyarat agar ia memperbaiki pakaiannya.
Athena hanya bisa menggulingkan mata ke atas dan cemberut, tetapi dia tetap turun untuk menarik resleting celana Dominique.
Dominique hanya menatapnya dengan intens, menilai gerak-gerik dan perilakunya.
'Sangat mirip dengan Sabrina,' pikirnya dalam hati.
Athena berdiri dan hendak pergi ketika Dominique sekali lagi menggenggam pergelangan tangannya.
"Belum. Kamu harus membersihkan kekacauan yang kamu sebabkan," gumam Dominique sambil mengangkat jarinya yang basah oleh cairan cintanya.