Saat fajar menyingsing, Natalie terbangun dengan perasaan cemas bahwa sudah pagi. Panik mulai menguasai—dia terlambat menemui kakeknya, dan dia takut dia telah kehilangan beliau.
Justin, yang masih memeluknya, merasakan gerakannya dan menariknya lebih dekat. "Belum pagi. Tidur lagi!"
Natalie merapat kepadanya dan kembali terlelap.
Ketika dia akhirnya terbangun, dia mendapati dirinya sendirian di tempat tidur. Melihat cahaya matahari yang terang di luar jendela, dia langsung loncat keluar, pikirannya melayang ke kakeknya.
Tepat saat itu, Justin keluar dari kamar mandi dan memperhatikan kepanikannya. "Dia belum dipindahkan dari ICU. Butuh satu jam lagi," Justin memberitahunya sebelum dia sempat meluru keluar dari kamar.
Natalie berhenti di pintu dan menoleh ke arahnya. Dia sudah siap dengan setelan pakaian baru, terlihat segar dan siap berangkat.