"Tinggalkan adikku dan datanglah padaku," kata Briena, dengan penuh keyakinan. "Aku akan pastikan kamu mendapatkan penghasilan lebih dari yang bisa kamu bayangkan. Aku sudah jadi bintang, dan aku bisa memasukkanmu dalam film yang akan aku tandatangani selanjutnya." Dia mendekat, matanya berkilat dengan sombong. "Jika kamu begitu mencintai profesimu, kamu bisa jadi gigolo untukku saja."
John hampir tersedak oleh napasnya sendiri, terkejut oleh keberaniannya. Gigolo? Apakah wanita ini punya keinginan mati?
Justin, tak terganggu oleh tawaran kasar itu, mengangkat satu alis dan mengejek, "Meskipun aku bisa jadi gigolo, aku punya standar." Dia melirik ke arah John. "Bagaimana menurutmu?"