Keesokan harinya Natalie terbangun, hanya untuk mendapati dirinya sendirian di dalam kamar. Dia melirik ke kamar mandi tetapi sepertinya tidak ada orang di dalamnya.
'Apakah dia sudah pergi?'
Saat dia bertanya-tanya, dia mendengar suara dari luar. Penasaran, dia berjalan keluar dari kamar, hanya untuk menemukan kakeknya yang berdiri di pintu dapur.
"Aiden, kamu sungguh suami yang baik," suara gembira Albert terdengar hingga ke telinganya.
"Kakek?" dia memanggil, jelas terkejut dengan kehadirannya.
"Selamat pagi, sayangku," Albert menyapanya dengan hangat. "Aku sama sekali tidak bisa berhenti memuji suamimu. Kamu telah menemukan dirimu sebuah permata."
Natalie berkedip, bertanya-tanya apa yang telah dilakukan pria menyebalkan itu untuk bisa mendapat pujian setinggi itu kali ini. Dia melangkahkan kakinya mendekati pintu dapur, dan matanya membelalak saat melihat pemandangan di depannya: Justin, di dapurnya, sedang memasak.
